Selama  ini kencing manis bukan merupakan turunan dan menyerang usia tua. Namun  sekarang banyak juga diderita oleh anak-anak dan remaja. Penyebabnya  lantaran kurang gerak dan menu makanan yang cenderung kebarat-baratan.  Kencing manis tergolong panyakit menahun dimana tubuh perlu ditunjang  agar insulin yang membantu memasukkan gula ke dalam sel dapat mencukupi  jumlah dan fungsinya. Untuk itu diperlukan tambahan obat maupun insulin.  Selama insulin tubuh hanya mampu memadai dengan bantuan obat atau  tambahan suntikan insulin maka tubuh penderita bergantung obat sepanjang  hidup. 
Buah pare mulanya dipakai sebagai tonikum, obat cacing, obat batuk,  antimalaria, sariawan, penyembuh luka serta penambah nafsu makan.  Kemudian diketahui pula bahwa buah pare berefek menurunkan kadar gula  darah. Untuk menemukan kandungan zat berkhasiat lain dalam buah pare  dilakukan banyak riset. Dan diketahui pula manfaatnya sebagai  anti-kanker, anti-infeksi, serta anti-virus HIV yang terletak pada  kandungan proteinnya.
Selain  itu diduga pare memiliki komponen yang menyerupai sulfonylurea yaitu  obat anti-diabetes paling banyak dipakai. Obat jenis ini menstimulasi  sel beta kelenjar pancreas tubuh yang memproduksi insulin lebug banyak,  disamping juga meningkatkan cadangan gula di hati. 
Namun  pemakaian dosis pare yang berlebihan perlu dipertimbangkan apalagi jika  penggunaannya digabung dengan obat anti-diabetes dari dokter. Penggunaan  pada ibu hamil, anak-anak, dan orang yang kadar gulanya rendah juga  tidak dianjurkan karena dapat membahayakan.
 
 
 


Tidak ada komentar:
Posting Komentar